Lompat ke konten

Memilih Model Pembelajaran Terbaik di Era Digital Abad 21

Perubahan IPTEK dan Penyesuaian Guru

Ilmu pengetahuan kian berkembang cepat seiring perkembangan teknologi dan informasi. Jika guru tidak segera menyesuaikan diri dengan laju perkembangan ilmu pengetahuan tersebut, maka bisa dipastikan pengetahuan yang diperoleh dan dikuasainya selama masa kuliah akan usang ditelan zaman. Untuk itu, guru tidak punya pilihan lain, selain secara terus-menerus memperbaharui bahkan mengoreksi pengetahuan dan ketrampilan yang dimilikinya di setiap ruang dan waktu.

Mengapa demikian? Karena jika guru tidak melakukannya maka siswa bisa jadi memiliki pengetahuan dan kemampuan yang lebih tinggi daripada guru karena adanya akses terhadap Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Akibatnya, proses belajar-mengajar yang diharapkan berjalan lebih baik baik dan efektif tidak dapat dilakukan hanya karena guru tidak mampu menjadikan dirinya sebagai sumber ilmu pendidikan. Oleh karena itu, di tengah cepat dan kuatnya ledakan ilmu pengetahuan dan TIK, guru harus mampu menginisiasi dirinya untuk terus belajar, terutama terhadap hal-hal yang dianggap baru.

Perubahan ini menuntut perlunya perubahan kemampuan pedagogis yang dimiliki seorang guru. Kemampuan pedagogis selama ini diartikan sangat sempit, yaitu kemampuan menyampaikan pembelajaran semata. Kini, pedagogi harus mencakup konsep kesiapan mengajar. Kesiapan mengajar tidak hanya ditunjukkan dari penguasaan pengetahuan dan ketrampilan mengajar, tetapi juga sejauh mana guru mampu menyerap kultur keguruan. Kultur keguruan merupakan seluruh nilai yang mendasari perilaku guru dalam melaksanakan pekerjaannya serta sikap seorang guru terhadap pekerjaannya. Kegagalan guru memahami dinamika masyarakat akan melahirkan guru yang tidak relevan dengan dinamika zaman dan harapan masyarakat.

Memilih Metode, Model, dan Pendekatan Pembelajaran Yang Tepat

Agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara optimal, guru harus memiliki kemampuan dalam memilih pendekatan, strategi, dan metode pembelajaran. Pendekatan merupakan relasi individu atau kelompok dalam suasa tertentu. Biasanya relasi dibentuk dengan menggunakan metode-metode tertentu yang bersifat efektif. Pendekatan-pendekatan yang kerap digunakan dalam pembelajaran antara lain : Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA), kontekstual, intuitif, sedikit, spiral, dan pemecahan masalah (problem solving).

Strategi pembelajaran merupakan pendekatan dalam mengelola kegiatan dengan mengintegrasikan urutan kegiatan; mengorganisasikan materi pelajaran, siswa, peralatan, bahan, serta waktu yang digunakan dalam proses pembelajaran.

Selanjutnya, metode pembelajaran merupakan cara mengajar atau cara menyampaikan materi pelajaran kepada siswa yang sedang belajar. Metode ini mempunyai banyak pilihan. Pemilihan metode pun dipengaruhi oleh banyak aspek mulai dari materi pelajaran, lingkungan belajar, keadaan siswa, keadaan guru,dan sebagainya. Melalui pemilihan metode ini diharapkan guru bisa membangkitkan motivasi siswa untuk belajar sehingga meningkatkan hasil pembelajaran.

Merujuk Teori Kerucut Pengalaman Belajar Edgar Dale

Sebelum membahas model-model pembelajaran abad 21 ada baiknya kita memahami terlebih dahulu kerucut pengalaman belajar Edgar Dale. Hal ini penting karena pembelajaran yang mengintegrasikan teknologi atau bahkan dimediasi oleh teknologi tetap diperuntukkan bagi kemaslahatan peserta didik dan memberikan pembelajaran bermakna. Pada anak usia dini tentu dapat membantu menstimuli aspek-aspek perkembangan sesuai tugas-tugas perkembangannya. Berdasarkan kerucut pengalaman Edgar Dale pengalaman langsung tetap merupakan pengalaman belajar yang paling tinggi, sehingga pemanfaatan sumber-sumber
digital tetap perlu diikuti dengan pengalaman langsung dengan memanfaatkan sumber belajar fisik.

Gambar : Kerucut Pengalaman Belajar Edgar Dale

Model-model Pembelajaran Abad 21

Berkenaan dengan model-model pembelajaran abad 21 yang dipandang
potensial untuk mengintegrasikan teknologi dan luwes diterapkan pada berbagai
tingkatan usia, jenjang pendidikan dan bidang studi, seorang guru dapat menyesuaikan dengan kondisi sekolah.

Model-model Pembelajaran Abad 21

Model-model pembelajaran dimaksud antara lain :

Discovery Learning

Discovery learning; belajar melalui penelusuran, penelitian, penemuan, dan pembuktian. Contoh dalam pembelajaran guru menugaskan peserta didik untuk
menelusuri faktor penyebab terjadinya banjir di daerah setempat. Peserta didik bekerja secara berkelompok menelurusi informasi dengan mewawancarai penduduk disertai pelacakan informasi di internet (bimbingan disesuaikan tingkatan usia) dan kemudian diminta untuk membuat kesimpulan dilanjutkan presentasi.

Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning)

Pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning); proyek memiliki target tertentu dalam bentuk
produk dan peserta didik merencanakan cara untuk mencapai target dengan dipandu oleh pertanyaan menantang. Contohnya pada peserta didik SMK Kewirausahaan diberikan pertanyaan produk kreatif berbahan lokal seperti apakah yang memiliki nilai tambah secara ekonomis? Peserta didik bisa mengikuti tahapan pembelajaran seperti eksplorasi ide, mengembangkan
gagasan, merealisasikan gagasan menjadi prototipe produk, melakukan uji coba produk, dan memasarkan produk. Pada prosesnya peserta didik bisa memanfaatkan teknologi untuk mencari informasi bagi upaya pengembangan gagasan, membuat sketsa produk menggunakan software tertentu, menguji produk melalui respon pasar dengan google survey dan sebagainya.

Pembelajaran berbasis masalah dan penyelidikan (Problem Based Learning)

Pembelajaran berbasis masalah dan penyelidikan (Problem Based Learning); belajar berdasarkan masalah dengan solusi “open ended”, melalui penelusuran dan penyelidikan sehingga dapat ditemukan banyak solusi masalah. Contohnya mengatasi masalah pencemaran udara akibat asap kendaraan bermotor. Peserta didik bisa mengeksplorasi lingkungan memanfaatkan sumber-sumber fisik diperkaya sumber-sumber digital, menggali pengalaman orang lain atau contoh nyata
penyelesaian masalah dari beragam sudut pandang. Peserta didik terlatih untuk menghasilkan gagasan baru, kreatif, berpikir tingkat tinggi, kritis, berlatih komunikasi, berbagi, lebih terbuka bersosialisasi dalam konteks pemecahan masalah.

Belajar berdasarkan pengalaman sendiri (Self Directed Learning/SDL)

Belajar berdasarkan pengalaman sendiri (Self Directed Learning/SDL); SDL
merupakan proses di mana insiatif belajar dengan/atau tanpa bantuan pihak lain dilakukan oleh peserta didik sendiri mulai dari mendiagnosis kebutuhan belajar sendiri, merumuskan tujuan, mengidentifikasi sumber, memilih dan menjalankan strategi belajar, dan mengevaluasi belajarnya sendiri. Contoh guru bisa membantu peserta didik mengidentifikasi kebutuhan belajar peserta didik atau mulai dari kemampuan apa yang ingin dikuasai. Misalnya ingin menguasai cara melukis menggunakan software corel draw maka guru bisa membantu peserta didik merumuskan tujuan-tujuan penting yang dapat membantu mencapai tujuannya. Peserta didik belajar mandiri mengeskplorasi tutorialnya melalui youtube, menerapkan, dan mengevaluasi kemampuannya.

Pembelajaran Kontekstual

Pembelajaran kontekstual (melakukan); guru mengaitkan materi yang dipelajari dengan situasi dunia nyata peserta didik sehingga memungkinkan peserta didik menangkap makna dari yang pelajari, mengkaitkan pengetahuan baru dengan pegetahuan dan pengalaman yang sudah dimiliki. Contoh dalam pembelajaran bentuk-bentuk tulang daun guru menugaskan kepada peserta didik secara berkelompok mengeksplorasi melalui internet. Guru menginginkan peserta didik dapat memperoleh pengalaman bermakna yang mendalam dan dapat mengkaitkan apa yang dipelajari dengan kehidupan nyata. Pada PAUD dan sekolah dasar kelas rendah bisa saja peserta didik belum bisa membedakan secara nyata perbedaan kelenturan dan kekuatan tulang daun dari setiap bentuk yang berbeda, sehingga diperlukan pengalaman langsung.

Bermain peran dan simulasi

Bermain peran dan simulasi; peserta didik bisa diajak untuk bermain peran dan
menirukan adegan, gerak/model/pola/prosedur tertentu. Misalnya seorang guru menggunakan tayangan video dari youtube, peserta didik diminta mencermati alur cerita dan peran dari tokoh-tokoh yang ada kemudian berlatih sesuai tokoh yang diperankan. Pada tataran lebih kompleks membuat cerita sendiri kemudian memperagakannya dengan bermain peran.

Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif; merupakan bentuk pembelajaran berdasarkan faham kontruktivistik. Peserta didik berkelompok kecil dengan tugas yang sama saling bekerjasama dan membantu untuk mencapai tujuan bersama.

Pembelajaran Kolaboratif

Pembelajaran kolaboratif; merupakan belajar dalam tim dengan tugas yang berbeda untuk mencapai tujuan bersama. Pembelajaran kolaboratif lebih cocok untuk peserta didik yang sudah menjelang dewasa. Kolaborasi bisa dilakukan dengan bantuan teknologi misalnya melalui dialog elektronik, teknologi untuk menengahi dan memonitor interaksi, dimana masing-masing pihak memegang kendali dirinya dalam berkomunikasi untuk mencapai tujuan bersama. Fasilitasi bisa diberikan oleh guru, ketua kelompok pelatih online maupun mentor.

Diskusi kelompok Kecil

Diskusi kelompok kecil; diskusi kelompok kecil diorientasikan untuk berbagai pengetahuan dan pengalaman serta untuk melatih komunikasi lompok kecil tujuannya agar peserta didik memiliki ketrampilan memecahkan masalah terkait materi pokok dan persoalan yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.

Berbagai model pembelajaran di atas memberikan peluang pengintegrasian
teknologi dalam prosesnya, namun tentunya seorang guru harus memiliki paket pengetahuan yang terkait dengan penguasaan konten, penguasaan aspek pedagogis dan penguasaan aspek teknologi. Sehingga seorang guru harus secara terus menerus melakukan pengembangan profesi berkelanjutan.

Daftar Pustaka :

  • Pujiriyanto. 2019. Modul 2 PPG Dalam Jabatan : Peran Guru Dalam Pembelajaran Abad 21. Jakarta.
  • Suyanto dan Asep Jihad. 2013. Menjadi Guru Profesional, Strategi Meningkatkan Kualifikasi dan Kualitas Guru di Era Global. Jakarta : Esensi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *